Jumat, 28 Mei 2010

...AKU INGIN LEBIH DARI 1 MIMPI...


Aku bediri tepat di depan lemari kayu,memandangi coretan masa lalu. Kedua mataku membaca salah satu tulisan tinta berwarna merah marun dengan huruf kapital yang besar. "mimpi itu bisa jadi kenyataan,tapi kenyataan bukanlah mimpi" aku mengelakan nafas dengan berlahan. Ini tulisan di waktu aku masih mempunyai mimpi itu,saat semua terasa mudah meraihnya,saat aku belum terpuruk seperti sekarang ini dan kini mimpi itu lenyap,hanya ada kenyataan yang sedikit berat untuk aku terima. Seribu lipat kekecewaan terbungkus dalam kardus yang terikat pita merah di luarnya menghias rapi,menjadi hadiah terunik tahun itu. Waktu terus berlalu,mimpi itu berbuah di pikiran ku,setiap harinya buah itu bertambah satu,sehingga memenuhi pikiran dan memaksa otak ku untuk terus memikirkan mimpi itu,entah kapan buah itu berjatuhan kemudian membusuk termakan benalu dan lenyap dari pikiran ku.

Lucu rasanya tersiksa oleh mimpi sendiri,serasa mengikat seluruh tubuh ku menggunakan tali baja dari ujung rambut hingga ujung telapak kaki ku. Seperti orang bodoh hanya diam tak bergerak karna ulah ku sendiri. Seharusnya ku mencoba melepaskan ikatan itu,meskipun dengan waktu yang lama,tapi itu suatu perjuangan untuk meraih mimpi ku selanjutkan. Hidup ini kan panjang,tidak mungkin manusia hanya mempunyai satu mimpi,jika ke gagal itu hanyalah hal biasa,tapi kesuksesan itu sangatlah luar biasa. Kini hanya aku yang bisa tentukan antara mimpi dan kenyataan.

sekarang waktunya untuk rubuhkan pohon mimpi tahun itu,bersihkan halaman pikiran dari buah yang semakin hari bertambah satu tapi pait rasanya,cabut akar pohon tanpa nama itu,taburkan bibit unggul di dalam pikiran ku. Kumpulkan tenaga untuk membuka jeratan tali baja yang mengikat tubuh ku,sehingga aku tidak lagi menjadi orang bodoh yang tertelan mimpi sendiri dan tak pernah nyata.

Aku kembali dalam ruang realita,dimana waktu takan mengulang dan takan menunggu sesuatu datang. Tapi aku yang mengikuti waktu untuk sesuatu yang baru.

...Kini aku terlahir kembali untuk sebuah mimpi...

Apa aku masih membutuhkan jawaban mimpi tahun lalu itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar