Sabtu, 20 Maret 2010

... SEUNTAS HARAPAN ANAK ASONGAN ...

Pagi,lagi-lagi pagi menjemput dengan dingin yang menyubit kulit.
tak perlu mandi,bau badan ini masih sama seperti dua hari kemarin.
tidak perlu membereskan tempat tidur,karna penjaga toko sangat rajin membereskan pelantaran toko tempat ku tidur.
kotak mungil berisi jajanan sudah siap di gendong di depan dadaku.

SAATNYA BEKERJA

dan

SAATNYA PULA BERTARUNG DENGAN KEBERUNTUNGAN

Jika hari ini aku beruntung daganganku terjual banyak dan aku siap untuk makan enak.
tapi,jika keberuntungan itu tidak kunjung datang,maka terpaksa uang setoran menafkahi si perut yang lapar.

Huh,sungguh tidak enak jadi anak asongan.
tapi inilah hidup.
enek tidak enak
suka tidak suka
harus tetap di jalani.
yah,lagi-lagi untuk HIDUP.

Seandainya negri ini peduli denganku.
peduli dengan kehidupan orang-orang sepertiku.
mungkin aku sedang berada di ruangan yang di penuhi anak-anak seusiaku,dengan berseragam merah putih mirip dengan warna bendera negri ku 'sam'.
orang-orang tua di pekerjakan di tempat yang lebih layak tidak bau dan berdebu.
kesehatanpun terjamin dan biaya rumah sakit tidak mencekik batang leher untuk melunasi tunggakan obat-obatan dan fasilitas lainnya.

tapi,itu semua CUUUIIIIH....
ludahku mengenai mukaku sendiri.

sadar...sadar...

kami masih tetap berada di persimpangan jalan,terminal dan di sudut-sudut kota lainnya.
karna kami hanya bagian kecil dari negri ini.
kaum kecil yang di kucilkan oleh negri sendiri.

dan

kepedulian mu hanya sebatas PEMILU...