Selasa, 27 April 2010

...RIBU...

Seribu bidadari kecil yang aku kirim untuk mencium mu,ibu.
Tanda rindu ku.

...MALAM AWAL MUSIM KEMARAU...

Malam terasa sangat panas,mungkin sudah mulai memasuki musim kemarau,hampir setiap harinya tubuh ini di banjiri keringat yang keluar dari dalam tubuh. Sedikit angin yang berhembus dan sedikit pula nyanyian binatang malam,hanya terlihat beberapa serangga yang sedang asik berterbangan mengelilingi ruang kamarku. Entah apa yang di cari oleh seranga-serang itu,sampai-sampai aku sendiri bosan melihatnya,berputa terus berputar layaknya pesawat yang kehilangan kendali.
"dasar serangga bodoh",sebaiknya kalian pulang kerumah masing-masing karna malam sudah larut,mungkin istri dan anak-anak mu sedang menunggu kepulangan mu dan berharap kau membawa sesuatu untuknya.

Malam masih terasa panas,kemana angin-angin malam ini,berkunjunglah ke kamarku berikan kesejukan walaupun hanya sebentar. Lihat,lihat butiran-butiran keringat mulai bermunculan kembali,kain tipis yang melekat di tubuhku sudah kembali melembab yang di sebabkan kau "angin" tidak mau datang ke kamarku. "Apa perlu aku memberi tahukan hal ini kepada TUHAN??"
Biar nanti kau di beri hukuman olehnya,
"apa kau mau di hukum wahai angin??"
Jawab pertanyaan ku,aku rasa kau sedang mengumpat dan ketakutan dengan wajah yang pucat serta tubuh mu yang bergetar. "Hahahaha" suadahlah aku tidak akan laporkan hal ini kepada TUHAN asalkan sekarang kau datang dan tiupkan sedikit kesejukan untuk ku,agar aku bisa tidur lelap di awal malam musim kemarau ini. Baiklah kalau begitu aku beri waktu untuk mu,biar ku hitung sampai tiga kali,jika dalam hitungan ke-tiga kau belum juga datang lihat saja apa yang akan aku lakukan.
Satu.
Dua.
Ti...Ti...Tiga.
"angin,angin apa kau sudah datang?"
Sepertinya aku belum merasakan kehadiran diri mu.Baiklah kalau begitu akan ku beri satu kesempatan terakhir,jika kali ini kau tidak datang juga,jangan harap aku mau bersahatan lagi dengan mu angin dan akan aku laporkan hal ini kepada TUHAN. Akan ku hitung ulang.
Satu.
Dua.
Ti..Ti..Ti..Tigaaaaaa...
Wah,menyebalkan sekali,sepertinya kau tidak akan datang dan tidak pernah mau datang. Baiklah kalau begitu aku marah pada mu dan besok pagi akan aku laporkan hal ini kepada TUHAN,biar nanti kau di setrap di suruh berdiri di bawah teriknya matahari dangan satu kaki di angkat ke atas dan tangan kanan memegang daun telinga sebelah kiri. Biar tau rasa kau angin,dan jangan kau pernah berfikir aku hanya bercanda,ini sungguhan dan kau sangat menjengkelkan!!!

Malam awal musim kemarau tahun 2010 hanya temani serangga bodoh dan angin malam yang menjengkelkan. Sahabat telah terlelap dan mengeluarkan suara menggerung layaknya babi hutan yang kelaparan. Alunan musik miliknya nirvana masih terdengar keras dengan nada-nada yang sembarang dan sedikit noise yang menyelengking di gendang telinga,sebenernya kurang enak di nikmati pada malam hari yang panas seperti ini,tapi lagu ini membawa aku kemasa 90-an di mana banyak kedamain yang terbuang dan kebrutalan kaum remaja yang sangat merajarela. Planel,jeans rombeng,rambut acak kadul dan gaya hidup selengean. Itu,yang kini tergambar di otak ku,memutar balik roll film rekaman tempo dulu yang tersimpan di memori otak ku.

Kini,besama panasnya malam aku lelah dan biarkan aku terlelap meskipun serangga-serangga bodoh itu masih berputar-putar di ruang kamar ku,angin malam yang menjengkelkan dan alunan musik nirvana yang membawa ku terbang kembali menuju cerita masa lalu.
Tanpa peri ataupun bidadari malam akan sangat terasa panas.

-Selamat malam-

Kamis, 15 April 2010

...BU KU DATANG...

Anak ku hilang,tak ada kabar lisan ataupun tulisan.
Lupakah engkau dengan ku dan keluarga mu?(tanya si ibu)

Cepat pulang nak,meja makan sepi tanpa mu.

Cepat pulang nak,sudah ku bersihkan tempat tidur mu.

Cepat pulang nak,banyak sodara yang rindu dengan mu.

Cepat pulang nak,ada cerita yang mau ibu ceritakan untuk mu.

Cepat pulang nak,halaman sebelah sudah banyak tanaman baru.

Cepat pulang nak,tak perlu kau bohong masalah kuliah mu.

Cepat pulang nak,kenali pacar baru mu.

Cepat pulang nak,kini ibu dan ayah semakin tua.

Cepat pulang nak,kakakmu sedang mengandung.

Cepat pulang nak,ini tahun terakhir ibu mu bekerja.

Semoga kau cepat pulang.