Selasa, 05 Januari 2010

...UNTUK SEBUAH RAHASIA...

Lihat,lihat dengan mata ku.
Tepat di depan ku,kau berdiri di depan mata ku.

Setonggak tongkat berlumur kuning keemasan,dan jubah berlapis baja.
Mahkota mu tertutup rapat.
Sulit ku baca kalimat apa setelah mengenal mu.

Kau,wanita bermahkota.
Suara mu melukis cepat di batin ku dengan ribuan warna.
Tawa mu mengharukan ku ketika semangat mendekati mu pudar karna sesuatu.

Hey,kau wanita bermahkota.
Tunjukan wujud mu di dalam mahkota mu,tak jauh berbeda.
Tetap indah,bahkan lebih indah mengenakan mahkota.

Jika memang kau wanita,mungkin kau tau tentang seorang pria.

Pria tanpa perhiasan dan sedikit keahlian.
tandus dan berkarat mendekati kematian karna besarnya rasa keputus asaan untuk semua yang ia inginkan.

Wahai wanita bermahkota.
Apa kau bertanduk?
Melihat segalanya dengan kesempurnaan?

Aku,aku pria miskin dengan segala sesuatu,dan kau,kau wanita bermahkota yang di berkahi jutaan kesempurnaan di setiap pandangan ku.

Wanita,iya,kau wanita bermahkota.
Apa mungkin kau akan mengusir ku?
kemudian melempar selogam senyuman,jika kau tau akulah pria yang mengagumi mu?
Jika memang begitu,aku akan pergi tanpa pamit dan membuang RAHASIA ini.

Iya,ini RAHASIA.
Semua tidak tau dan bahkan semua bisa tau.

Jadi biarkan kau tau semua RAHASIA,mengapa wanita bermahkota ini ku tulis.

Karna....

Kau pasti tau,aku yahin tanpa harus ku beri tau.
Dan semua akan tau.

Untuk sebuah RAHASIA aku dan wanita bermahkota.



...KESUNYIAN KU BERSAMA KEPEDIHAN KU...

Kutatap langit merah menjingga
Harapan dan keinginan membias pudar
Sendiri dalam dunia semu,membisu terpaku dalam tegarku merintih
Sakit di hati seakan nyata,dan coba tuk palingkan muka
Namun,kesunyian menyapa ku
Bersama lirih senandung melodi kepedihan
Kemana hilangnya kebahagian yang di anuggrahi oleh mu
Hingga,aku terperangkap dalam kesendirian

...BENALAU...

Tak seperti rintikan air hujan yang membasahi daun
Duri-duri menyasat luka kecil di kulit ku
Mengukir semuanya dalam sajak dan lagu
Menyerap butiran embun ke dalam jasad ku
Melepas waktu dalam hati yang kelabu
Suara ku tak lagi terdengar merdu
Langkah ku runtuh di atas lelehan salju
Tubuh ku di timbuhi benalu
Tak tau malu dan tak berbaju

...TERSINGKIR...

Kupanjat tembok yang sangat tinggi
Merintih dalam hidup yang teramat sepi
Kutarik segenap luka dan bau busuk tubuhku sendiri
Di temani bayangan iblis yang sangat bengis
Kubiarkan mereka meludahi,menggores luka yang sangat perih
Keringat tergantikan darah yang sangat murni
Hujan menghapus segenap hati yang sedih
Mengubur jiwa yang tersingkir
Di dalam lumpur kesombongan anjing para penyihir

...KUKU...KU AKU...

Ku titipkan mimpi di di benak ku
Ku lukiskan jiwa di hidup ku
Ku bertanya pada diri ku
Siapa aku

Ku injakkan kedua telapak kaki ku
Ku terjatuh karna ku
Ku buta akan jalan hidup ku
Ada apa dengan ku

Ku menangis di dalam hati ku
Ku peluk jasad ku
Ku menjerit akan ketakutan ku
Tolong aku

AKU SESOSOK JIWA YANG TERINJAK
DAN TERBUNUH OLEH JIWAKU SENDIRI

...AKU BERSERAH KEPADA MU...

Ku lalui seribu liku jalan buntu
Kebisuan mulutku menyerupai mereka yang sedang bersujud
Berbahasa merdu dalam hati yang khusu
Ketulusan menghangatkan jasadku menempuh hidup
Penuh cahaya melindungi setiap langkahku
Lidah mengucap dzikir mengharapkan ridho di jalan mu
Aku ingin berserah kepada mu
Meskipun api dan cambuk akan melukai jasadku
Di bawah nisan yang telah berdebu

...KOSONG...

Aku sudah berkelana jauh sekali
Bahkan aku sudah berlari ribuan kaki
Hanya untuk mencari jati diri
Lelah aku terperangkap Dalam lorong hati ku sendiri
Tak ada suara nyanyian dalam sepi
Dan membunuh saat ku sendiri
Wahai rembulan,aku berharap kau ada di sini malam ini
Sehingga aku bisa berhenti menangisi diri ku sendiri

...SENDIRI LAGI...

Di antara sepi yang ku rasakan
Diri mu hadir membawaku pergi,Dari masa lalu ku yang begitu kelam
Di sini,saat kesendirian ku bayangan mu seakan datang
Menjelma nyata membuaiku
Dan membiarkan ku masih tetap sendiri di hari ini

...TERUNTUK NABILA...

Di kala semua telah berakhir,tercatat di dalam buku harian ku
seolah tak berdebu di antara moment terindah waktu itu
sejenak ku mengenang masa lalu,di antara malam yang tak berkabut
dingin menyelimuti ku,dalam kesunyian di bawah sinar rembulan

Kata-kata malukiskan suara hati yang hampir padam
memerah dan menghapus luka yang telah lama membekas
memutar di benak ku,pemikiran untuk mu kembali pada ku
di atas janji suci yang pernah kau ucapkan tahun lalu

Kini,aku masih menunggu hingga hujan tak kembali turun
mengundang semua peri berkumpul di taman tempat kita bertemu
aku merindukan kisah yang telah hilang di akhir bulan november itu
bulan yang gelap,dan tak ada satu bintangpun yang bersinar

Jangn biarkan aku berjalan sendiri semakin tinggi
dan terjatuh di atas ribuan kerikil yang meremukan jasad ku

Berikan jawaban itu di ujung samudra!!!
sehingga aku berharap pada angin membawanya kembali pada ku
seandainya bisa ku dapatkan,takan ku tunda merangkai cerita bersama mu
kan ku hadiahkan sepasang sayap kecil di punggung mu
yang selalu bercahaya dan menerangi hidup ku
untuk ku,berikan kepastian itu...

...AKU MUAK...

Semua melangkah menjauh
jejaknya terhapus di dinding kumuh
bau menyengat tak lagi ku hiraukan
biar semua mencaci
kotoran babi di telapak kaki
jilat lalu ku ludahi
melompat dan tak bisa berlari
siraman air di atas bahu
semua hilang dalam ragu
biar jejak itu membeku
melelahkan jantungku
bersuara merdu
membekukan otak ku
biar berlalu hingga aku malu

...INSOMNIA...

Aku rindu diri ku dalam terang yang benerang
Melahap kelam dalam kesunyian yang mengancam dalam kekosongan
Aku menyelinap keluar untuk bertamu sang fajar
Tapi,dia tak kunjung datang
Aku benci malam!!!
Tak berkawan,terkurung dalam kamar
Hingga mata ku terlelah lalu terlelap dalam gelap

...RATAPANISAN...

Tindasan di garis kehidupan,mengutarakan redup sunyi kematian.
Sebuah titik dimana datangnya penyeselan dan beribu peristiwa di dalamnya tercatat rapih.
Hingga tak ada satupun dari mereka yang bisa menghapusnya dan memutar balikan menjadi sebuah alur fiktif dalam realita.
Ini nyata!!!
Sungguh nyata di bandingkan sebuah film yang memanipulasi satu garis cerita.
Tak perlu tali,belati,LSD bahkan senapan.
Untuk menemukan titik di ujung kalimat kehidupan.
Diamlah dan sabar menanti.

...KESUNYIAN KU BERSAMA KEPEDIHAN KU...

Kutatap langit merah menjingga
Harapan dan keinginan membias pudar
Sendiri dalam dunia semu,membisu terpaku dalam tegarku merintih
Sakit di hati seakan nyata,dan coba tuk palingkan muka
Namun,kesunyian menyapa ku
Bersama lirih senandung melodi kepedihan
Kemana hilangnya kebahagian yang di anuggrahi oleh mu
Hingga,aku terperangkap dalam kesendirian

...SUKAKU-AKUSUKA...

Aku,aku,aku bukan kalian.
Kalian bukan aku,ataupun aku bukan kalian.
Biar aku tetap aku.
Kalian tetap kalian dan urus-urusan kalian masing-masing.
Jangan pernah ganggu aku!!!

...!@#$%^&*()>...

Mengapa hanya aku yang membiarkan mereka pergi.
Bukankah mereka juga bisa membiarkan aku pergi.
Aku mau pergi sendiri dan merekapun juga pergi.
Kalau begitu kita sama-sama pergi,pergi dan pergi yang jauh.
Jangan ada yang pernah kembali untuk mencari ku.

...SEBUT NAMA MAMAH 3 KALI...

Jemarimu meraba rasa cemas ku.
Kau usapkan sebuah sentuhan kasih,dan kau basuhi tubuhku dengan cinta mu.
Kau pukul aku akan sikap nakal ku.
Ku menangis di pelukmu saat nanti kau pergi lama.
Ibu aku ingin berada di dalam rahim mu lagi.
Sehingga aku selalu dekat dengan mu IBU.

...IMPIAN SI KECIL...

DUNIA...
Andai kau bisa mengajak aku terbang dan berputar-putar
menembus jagad raya.
Dengan sayap mengibas benua...
Samudra...
Dan daratan luas...

Akan ku hadiahkan engkau selimut lembu buatan ibu ku...
Agar engkau tidak sakit karna dinginnya udara di luar sana...

...SEPI-TA...

Sepita ku ikat di lengan kanan.
Erat melekat kencang.
Tiba di malam itu sepita lepas dari erat ikatan.
Terlepas dan terpasang di lengan kanan yang baru ku kenal.
Kini ku ingin mencari sepita itu lagi.
Dan ku ikat erat di kedua lengan kusam ku.

...TETESAN KEMARAU...

Tanah ku kering panas tak tertahan.
Kapan hujan?
kapan?
Hanya awan hitam dan Tiada tetesan air ku lihat.
Aku rasa hari ini tak jadi hujan.
Tidak mau tau.
Besok pagi aku ingin air hujan di pelantaran teras kosan ku.

...BULU TERIAK...

Anjing itu menangis.
Mengais-ngais makam si bungsu.
Menelan liur melihat tulang belulang berlapis ribuan belatung dan cacing yang kelaparan.
Sisakan sedikit tulang itu untuk ku.
'ucap ku'
Aku sekarat dan lapar.

...BINGUNG...

Apa yang harus aku tulis?
Apa yang harus aku mengerti?
Apa yang harus aku tanyakan?
Dan......
APA-APAAN INI SEMUA?!!!

BerengseX...

...ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ...

Dia?
Siapa dia?

Lalu di ujung jalan itu aku cemas menanti dia.
Dia,cuma dia dan hanya dia.

Yah,memang dia yang aku tunggu.

Tetapi siapa?

...TULISAN DI SAAT LAPAR...

Aku benci perut ku.
Di kala mendadak lapar di tengah krisis global.
Akupun benci tak ada keju dan sepotong roti.
Hanya diam dan gigit jari.
Sialnya aku.

...o-o...

Terkadang
Apa
Yang
Kita
Mau
Ngga
Semua
Yang
Terbaik
Bahkan
Yang
Burukpun
Menjadi
Sebuah
Keinginan
Meskipun
Jauh
Dari
Kesempurnaan

...RUNTUHAN RUANG MIMPI...

Terkadang keinginan selalu memaksa kita untuk memiliki.
Tetapi keinginan itu hanyalah sebatas mimpi,mimpi dimana hanya membuat kita terdiam dalam gundah dan meluapkan teriakan kekecewaan.
(huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah)
mengapa semua itu harus selalu terjadi? dalam hitungan waktu dan jarak tempuh yang sangat cepat.
hingga kejenuhan ku membeku menjadi sebuah keceriaan,hiburan dan mungkin juga mimpi buruk.
tidak paham dan memcoba untuk bertanya...

APAKAH KALIAN PERNAH BERMIMPI???
APAKAH MIMPI ITU PERNAH TERJADI???
DAN APAKAH ARTI MIMPI ITU SEBENARNYA???

...KETIKA...

Serasa kebahagian itu datang
setiap kali dan beberapa kali
tetapi bait kegagalan selalu terbaca setiap kali aku bermimpi
arah ku hilang ketika aku bertanya tentang dirimu
aku coba membunuh dengan kebohongan dalam cinta yang ku pendam
debu yang menghalangi mata ku
ku hapus dengan kedua telapak tangan mungilku
mengungkap betapa ada kamu dalam hidupku
tiada suara
ungkapan
bahkan tulisan apa arti ku untuk mu?
jalan ku
langkah ku terus berjalan
mencari potongan cerita
dalam bingkisan sebuah penantian
berharap beribu indahnya
ketika benang harapan begitu tipis
terselip
menyelip
dalam kedip mata dan terjepit
kemudian pupus dalam hitungan detik
ketika datang pada waktunya
aku bertahan tanpa kata
menyimpan suara
dalam sebuah senyuman

...AKU GADIS YANG BERBOHONG UNTUK SEBUAH SENYUMAN...

Gadis itu tersenyum,
merangkul ribuan kebohongan yang dia mau,
Merasa kalian tak berhak tau,
mengapa gadis itu tersenyum...?
Gadis itu tertawa,
terbahak-bahak menyembunyikan kebohongan,
mengunci rapat agar tidak ketahuan,
mengapa gadis itu tertawa...?
Gadis itu menangis,
bersembunyi di balik keceriaan dalam sebuah kebohongan,
tak pernah menjawab,
mengapa gadis itu menangis...?
Gadis itu terdiam,
diam karana semua kebohongan sudah terbongkar,
biarkan karna sudah terlanjur ketawan,
tetapi mengapa gadis itu masih terdiam...?

Tersenyum,
Tertawa,
Menangis,
Dan Terdiam,

Begitu seterusnya...

...KELAM MENENGGELAMKAN MALAM...

Sungguh,aku diam dan merasa diam...
Ketika kelam menenggelamkan sebuah damai di ujung malam....
Melawan rasa cemas yang terdalam...
Dan melamun di alam ketidak sadaran...
Seketika Jari jemari melambai laun mengusir bayang yang tak berwarna...
Mengganti koma dan membiarkan kata bersambung cepat menjadi sebuah kalimat...
Begitu pula kalimat demi kalimat,bersambung menjadi sebuah cerita yang terdalam...
Kemudian cerita itupun tenggelam...
Terbuang...
Dan terasingkan...
Maka biarkanlah aku tenggelam karna rasa cemasku yang begitu dalam...
Dan aku biarkan malam terus malam,cemas kemudian aku terdiam dan kelam selalu membuatku tenggelam...

...IYA & TIDAK...

Iya,tidak
Iya,tidak,Iya,tidak
Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak
Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak
Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak
Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak
Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak
Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak
Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak
Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak
Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,Iya,tidak,



Hidup itu tidak KONSISTEN...
Semua tergantung dengan KEADAAN...

...BIARKAN & BIARLAH...

Diantaranya semua bukanlah pilihan.

Di hari-hari yang telah terlewatkan.

...HUKUM RIMBA...

setidaknya bermain dengan harapan,ketika semuanya hilang di santap lahap sang RAJA yang sangat kelaparan...

cukup,tidak diam.
karna diam tidak cukup membuat RAJA merasa kenyang...


...BACOT ANAK BONTOT...

SESEKALI MIMPI TAPI INI NYATA,DAN PATUT DI MENGERTI.
LIHAT...
RASAKAN...
DAN
PAHAMI...
KEMUDIAN WUJUDKAN...