Minggu, 06 Juni 2010

...UKIRAN TERIMA KASIH DARI IBU DI ATAS MEJA...


Terbang menembus lubang-lubang kecil yang hampir tertutup lumut,sebelum bisa melihat awan. Ketika kawanan burung membawa senja,ribuan cacing di makan serangga dan putri lebah tertidur pulas,sepasang mata mencuri cerita dari sela-sela lubang berlumut.

Anak bawang menangis mencari selogam uang receh yang jatuh di saluran air,lengan mungil menjadi korban,mengocek-ngocek lumpur,meraba-raba mencari keberadaan uang logam.
air matanya keluar tanpa disadari,jumlah uang berkuang takut sesuatu tidak terbeli,hatinya bergetar menegangkan semua otot tubuh,keringat berlomba-lomba keluar dari celah pori-pori kulit yang kusam. Kedua kakinya melemas,anak bawang terduduk di depan saluran air,menunggu logam yang terjatuh bosan di dalam lumpur kemudian keluar karna tak tahan dengan baunya saluran air.

Lubang hampir tertutup rapat,awan belum juga bisa terlihat dan senja sudah datang karena kawan burung iseng terbang tidak dapat memakan cacing karena serangga lebih dulu menyantapnya,putri lebah terbangun dan marah karna pasukan lebah tidak dapat banyak madu. Sepasang mata asik mencatat kisah anak bawang yang menagis karna uang logam.

Senja menegur anak bawang agar lekas pulang,karena sang ibu meringkik kesakitan karna penyakit ganas menggerogoti bagian dalam tubuh si ibu. Tangisannya berhenti,anak bawang putus asa karna logam tak kembali lagi,langkahnya membawa menuju rumah tabib,ada obat yang harus di ambil untuk ibu. Tapi,tapi logam kurang satu,anak bawang harus berterus terang tentang kejadian tadi kepada tabib,bahwa selogam uangnya jatuh dan di curi lumpur yang bau. Kediaman dengan dua pintu besar yang terbuat dari kayu yang mahal,di antara celah-celah pintu bayangan anak bawang terlihat dari dalam rungan kerja tabib. "masuk lah,terlalu lama kau membiarkan ibumu sendiri di rumah" Mukanya pucat,takut tabib tak memberi obat karna logam kurang satu,anak bawang menunduk diam dan menahan suara tangis yang masih tersisa. bungkusan berwarna hitam yang berisi obat-obatan lansung di beri tabib,telapak tangannya yang besar mengusap rambut yang tumbuh di kepala anak bawang,suranya terdengar lagi untuk ke dua kalinya "simpan saja logam-logam itu,cepat kembali unutk ibumu"

lumut semakin tebal,diam-diam mengusir sepasang mata untuk mencuri cerita,awan sudah pasti tak terlihat karena senjapun sudah pulang di usir sang malam. Kawanan burung lelah dan kelaparan serangga asik mengusap perutnya karna terlalu kenyang sehabis menyantap cacing putri lebah takut tak punya persiapan makan di musim gugur nanti.

Langkah kecilnya lebih cepat 200 kali lipat,tubuhnya basah di guyur keringat. Kedua lengannya menggenggam logam dan bungkusan hitam untuk ibu. Langkahnya terhenti,kerikir jahat menghalangi,anak bawang terjatuh darahnya merah pelan-pelang keluar,genggamannya terbuka,semua berserakan,berantakan,karana kerikil jahat yang menghalangi. Logam berpencar di jalan yang penuh lubang,bungkusan hitam untuk ibu sobek mengeluarkan semua isinya.

Ibu melihat cahaya,terang kekuning-kungingan,ibu senyum malaikat datang lebih cepat sebelum anak bawang tiba di rumah. Air mata ibu hanya beberapa tetes menyambut sang malaikat,karena seharusnya sisa air mata si ibu untuk si anak bawang ketika datang membawa bungkusan hitam,tapi kerikil menghalangi langkahnya,ibu lebih dulu pergi bersama malaikat. Sepotong ukiran ucapan terimakasih dari ibu di atas meja dengan sendok yang sebelumnya di letakkan di pakai untuk mensuapin ibu sarapan pagi.

Anak bawang menagis lagi,waktu tak memberi harapan terakir semua berceceran tau mungkin ibu belum berpamitan,anak bawang menjerit kesakitan karna lukanya dan jerit kesedihan ibu pergi meniggalkannya. Langitnya hitam,tapi cahaya kekunig-kunigan terlihat,ibu terbang menembus lubang-lubang yang sudah tertutup lumut,karna sepasang mata sudah tak bisa mengintip dan mencuri kisah terakhir.

Tinggalah terdidur kawanan burung karna tak bisa menahan lapar,serangga terlalu pulas karna kekenyangan dan putri lebah pasrah mati kelaparan bersama para prajurit lebah lainnya,tau kematian itu ada bukan sebuah cerita.


Anak bawang bilang pada malam "tolong titip bungkusan hitam ini untuk ibu disana"


1 komentar:

  1. benci..
    ceritanya sad ending soalnya :)
    pengen jadi malam deh,pengen bisa nyampein bungkusannya...

    BalasHapus